Sabtu, 14 Maret 2015

Cerpen Malam (Part 2)

Malam kemarin  cuacanya sungguh cerah, dan pelangi terliat sangat malu untuk menampakkan dirinya setelah hujan menguyuri daerah gue, mungkin pada malam itu hanya terlihat warna merah,kuning,hijau pada pelangi, dan tidak selengkap biasanya seperti mejikuhibiniu. Anginpun juga terasa sejuk dan sedikit membuat gue kedinginan, dan memaksakan gue untuk memakai jaket coklat yang gue pinjem dari Baruzah, temen satu kampus gue. Gue melihat ke jalan raya banyak orang berlalu lalang dengan sibuknya, menandakan mereka sudah melewati hari-hari yang melelahkan di tempat pekerjaanya. Dan kelap-kelip lampu kendaraan mereka membuat gue untuk merenungi masa lalu gue. Mantan, masa-masa SMK, komunitas-komunitas yang pernah gue ikuti, dan masih banyak lagi. Banyak hal yang gue pikirkan pada waktu itu, tapi gue tidak ingin memfokuskan kepada mantan, bukan karena mantan tidak penting, tapi setelah gue merenungi kenangan-kenangan itu, gue lebih memfokuskan kepada masa-masa SMK.

Pada umur sekitar 14-18 tahunan adalah masa-masa dimana para remaja mencari jadi diri mereka masing-masing, maka dari itu gue terkadang ketawa sendiri jika mengingat masa-masa SMK, seperti gangguin cewek lewat, ketauan guru ke kantin ketika jam pelajar, makan bekel bareng, pulang sekolah nongkrong di warteg, dll. Dengan mengingat semua kejadian-kejadian itu gue serasa ingin mengulangi pada masa itu. Jika gue punya mesin waktu, gue ingin kembali dimana gue mengikuti orientasi SMK, sumpah itu kenangan paling keren banget, seperti pake kaos kaki sampe lutut, pake tas kardus, nametag juga dari kardus, foto dengan polisi, dan masih banyak yang lainnya. Gue nggak bisa melupakan keseruan masa-masa SMK, karna sebuah kenangan tak bisa diulang namun bisa dillupakan. Tapi gue beda, gue ingin mengulang dan tak mau melupakan semua kenangan itu. Saat ini gue seneng gue masih bisa berteman baik dengan temen-temen gue di SMK, setiap 1 minggu bisa ketemu hingga 2-3 kali, dan pada saat ketemu, gue mengobrol banyak tentang masa-masa SMK, dan membuat kami ketawa nggak jelas. Agan, Uno, Blay, Bos, Kuple, Tompul dan gue adalah temen paling akrab ketika SMK, dan membuat suatu geng yang bernama KJI (Komunitas Jempol Indonesia) dan geng kita sudah dikenal oleh guru-guru, namun ketika kelas 2 SMK, geng kami berubah nama menjadi Reaktor (Remaja Anak Motor) kami memang anak motor, tapi tak berani melanggar aturan lalu lintas, misi kami yaitu berteman dengan senyuman. Oleh karna itu geng kami jika sudah berkumpul tak jauh dari ketawa dan berisik. Pernah suatu ketika geng kami nekat ke suatu toko buku di daerah Bintaro, kami mondar-mandir mencari buku yang disuka.

“woy lu baca aja, beli woy, wkwkwkw” Suara itu yang paling sering kita omongkan ketika temen kita lagi serius baca. Atau ketika gue dan Agan ke rak buku psikologi, kami membaca sinopsisnya, dan Agan mulai mengagumi buku tersebut.
“wih keren nih, bisa baca sifat orang lewat gerak tubuh”
“iya tuh keren”
“kira-kira kalo gue bisa kayak gitu, kita pasti bisa cari cewek gan”
“hahaha. . . iya kali”
“mau beli, tapi ora ada duit ini ane gan”
“yah sama gan, ane juga kesini bawa 9.000, itu juga buat beli Mc Flurry nanti”
“yaudeh kapan-kapan bae dah, wkwkwk”
“hus...” entah itu suara darimana.
(seketika menghilang dari rak buku psikologi)

Masih banyak hal yang bisa dibuat cerita, agar apa yang sudah kita lalui tidak bisa terlupakan dengan cerita yang kita tulis. Waktu malam itu adalah waktu yang pas untuk mengingat masa lalu, dan juga tidak perlu mengingat sambil panas-panasan. Dan yang terpenting, waktu malam itu adalah waktu yang sangat pas untuk TIDUR.

0 komentar:

 
;